Di label "Random in my life" ngga selalu cerita lucu yang terjadi dalam hidup ku. Ada kalanya aku juga cerita sedih, bahagia, horror, dan berbagai genre lainnya. Nah kali ini cerita sedih yang mau aku share
Aku lahir di keluarga yang berkecukupan (mau ngomong kismin ga tega)
Kayanya semua orang pasti punya cerita tentang hutang deh. Aku punya temen yang paham banget sama kondisi keuangan ku yang lagi drop ini. Sebut saja Usa (Jangan di balik ya, kalau di balik ntar jadi ...). Ini ceritanya udah lama sih. Tapi kalau ke inget suka sebel sama diriku sendiri yang nggak bisa nolak permintaan temen. Apa sih bahasa nya, people plaster? Itu lah pokoknya.
Usa ini, gaya hidupnya nggak sesuai sama budgetnya. Dia selalu jajan yang mahal-mahal, beli sesuatu yang menurut dia lucu, dan akhirnya keteteran buat bayar sekolah. Temen-temen lainnya selalu ngira kalau dia anak orang kaya. Tapi aku nggak nge belain dia dan ngomong ke anak-anak, kalau misalnya dia itu nggak se kaya yang mereka pikirin (eh, itu malah menjatuhkan ya bukan nge belain). Aku nggak ngomong yang sebenarnya ke mereka, karena ya buat apa?. Mungkin dia memang ingin di pandang sebagai orang kaya
"Apa salahnya emang pengen merasakan jadi orang kaya?"
Nggak ada salahnya. Tapi kalau misal kamu nggak bisa ngatur keuangan kamu, kamu sendiri yang rugi. Kamu sibuk buat bikin orang lain kagum karena kekayaan mu yang palsu. Padahal ada yang lebih penting dari itu.
Kalau misalnya kamu seperti si Usa itu, mending berhenti mulai sekarang. Karena kalau kamu lagi kesusahan, mereka ga bakal bantuin kamu. Kan mereka ngira nya kamu kaya. Dan hidup kaya gitu tuh capek.
Ok back to the topic
Usa tadi selalu beli barang yang menurut ku nggak penting. Uang yang seharusnya buat bayar spp, sama dia buat beli yang lain. Dan akhirnya dia keteteran, bingung cari uang buat bayar spp nya dia. Karena cuma aku yang tau bahwa dia nggak se kaya itu, dia minjem uang ke aku. Padahal dia tahu bahwa aku nggak punya uang sebanyak itu. Karena aku apa adanya, aku nggak malu kalau keluarga ku ini kismin, karena ya emang itu faktanya. Waktu itu wajahnya dia melas banget, akhirnya aku pinjemi 50 ribu. Dan itu uang dari tabungan aku. Padahal aku cuma punya 3 ribu buat jajan. Waktu istirahat aku nahan laper, dan aku beliin cilok 3 ribu yang tadi. Uang 50K tadi emang aku buat beli nasi, sisa nya aku tabung di tabungan sekolah buat study tour. Itu hasil nabung aku berbulan-bulan loh baru bisa terkumpul 50K. Dia janji buat bayar minggu depan. Tadi dia kan bilang nggak punya uang sama sekali, tapi dia beli nasi dong buat istirahat. Terus dia pura-pura nggak peduli padahal aku ngelihat dengan tatapan yang mengisyaratkan kata "katanya nggak punya uang?"
Yang minjemin malah menderita. Setelah dia janjiin minggu depan ternyata ga di bayar-bayar. Dia selalu aja ada alasan buat beli ini, itu, begini, begitu. Parahnya dia malah bilang "Kamu kan tau kalau aku nggak punya uang". Rasanya gemes deh. Dan berbulan-bulan kemudian baru dia bayar. Sebelum-sebelumnya dia juga pernah pinjem, dan bayarnya lama. Terus yang 50K itu nominal terbesar dan terakhir kali yang bikin aku trauma buat minjemin dia lagi.
Kalau mau minjem tuh liat dulu gitu temennya itu mampu apa enggak, jangan maksa. Apalagi kalau orangnya manipulatif, bisa bikin kita merasa bersalah kalau misalnya kita nggak minjemin uang ke dia. Intinya kamu harus mendahulukan dirimu sendiri. Egois kah kalau kita mendahulukan diri kita sendiri? Tentu tidak. Yang egois justru yang pinjam uang tapi maksa, nggak peduli bahwa temannya juga kesusahan.
Itu uang kamu, jadi itu hak kamu buat minjemin atau enggak.
Aku pun belajar buat tegas bilang "no".
Buat kamu yang sering pinjem uang, tolong di tepatin janjinya. Jangan suka galak kalau di tagih, karena itu hak nya dia buat nagih. Dan buat kalian yang sering minjemin uang, sebelum minjemin lihat dulu keadaan kalian sendiri. Apakah diri kalian sendiri sudah tercukupi? Kalau iya, baru minjemin. Semoga kita di jauhkan dari orang-orang yang suka ngutang tapi galak kalau di tagih wkwk. Semoga rezeki kalian selalu berkah ya. Aamiin
Edit : setelah searching ternyata namanya "people pleaser" bukan "people plaster"
Komentar
Posting Komentar